Bekasi, Deltanews.co.id – Skill atau keterampilan menjadi pokok permasalahan pengangguran di berbagai wilayah di Indonesia, oleh karenanya, Kementrian Tenaga Kerja melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Tahap II di Bekasi Convention Center, Kota Bekasi, Jawa Barat.

“BLK ini untuk mempersiapkan skill, masalah pengangguran bukan berarti pada kesempatan kerja yang tidak ada, akan tetapi skill yang tidak terpenuhi, sehingga terjadi ketimpangan sosial,” Kata Kepala Kementrian Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri, Rabu (27/3/2019).

Hanif Dhakiri mengatakan angka pengangguran juga mengalami penurunan dalam 4 tahun terakhir, dari 6.18% menjadi 5.3%. Ini angka pengangguran paling rendah dalam 20 tahun terakhir, atau sejak Indonesia memasuki era reformasi.

“Hingga saat ini sudah 1000 BLK yang telah bekerjasama dengan Kementrian, tiap BLK dianggarkan sebesar 1 Milyar,” ucap Hanif.

Pertumbuhan rata-rata ekonomi dunia saat ini di kisaran 3%. Akan tetapi ekonomi Indonesia terus tumbuh di atas 5 persen di tengah ekonomi dunia yang bergejolak.

“Alhamdulillah, tahun 2018 tumbuh sekitar 5.17 persen. Itu berarti kebijakan pemerintah, kebijakan Pak Jokowi, baik dan benar. Jika kebijakannya tidak baik dan tidak benar, maka pertumbuhan ekonomi kita bisa jauh lbh rendah dari itu,” ujarnya.

Dikatakan Hanif, lapangan kerja tumbuh di atas 2 juta setiap tahun, dan mayoritas di sektor formal. Secara akumulatif, dalam 4 tahun saja Presiden berhasil menciptakan 10.540.000-an lapangan kerja. Target 5 tahun bisa dicapai dalam waktu 4 tahun, alias satu tahun lebih cepat.

“Kendati begitu, tahun 2019 ini penciptaan lapangan kerja akan tetap akan di genjot di atas 2 juta. Dan, semua lapangan kerja yang tercipta itu adalah untuk seluruh rakyat Indonesia. Bukan untuk orang lain,” terangnya.

“Jadi sangat tidak benar kalau lapangan kerja yang tercipta di Indonesia itu untuk orang lain, orang asing atau orang China. Investasi China di Indonesia, sebagainana investasi dari negara-negara lain, justru membantu menciptakan lapangan kerja yang kemudian diisi oleh tenaga keeja Indonesia,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan