Deltanews.co.id || Pemerintah Kecamatan Cikarang Barat melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Aplikasi Jaksa Jaga Desa pada Jumat (4/7/2025). Acara ini dihadiri oleh Tim Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, para Kepala Desa/Kelurahan se-Cikarang Barat, serta bendahara dan para operator aplikasi di kantor aula kecamatan Cikarang Barat.

Dalam sambutannya, Camat Cikarang Barat, Lukman Hakim, menekankan pentingnya Aplikasi Jaksa Jaga Desa sebagai alat pengawasan penyaluran dana desa agar tepat sasaran dan bermutu. Aplikasi ini menjadi salah satu upaya untuk memastikan dana desa digunakan secara transparan dan akuntabel,”ujarnya. 

Camat Lukman juga menjelaskan bahwa tujuan Monev ini adalah untuk memastikan para operator mengisi data aplikasi secara tepat waktu. “Kehadiran Kepala Desa juga sangat penting agar mereka memahami proses pengisian aplikasi dan dapat memantau langsung perkembangan di desanya,”tambahnya. 

Hakim, perwakilan Kejari Kabupaten Bekasi menegaskan bahwa aplikasi ini merupakan inisiatif Kejaksaan Agung RI untuk mengawal pembangunan desa, termasuk penggunaan dana desa agar tepat sasaran, tepat mutu, dan tepat waktu.  

“Aplikasi ini bukan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan pembangunan desa berjalan transparan dan akuntabel, “tegas perwakilan Kejari.  

Meski sudah disosialisasikan sejak Januari 2025 melalui Zoom dan grup WhatsApp, masih ada kendala dalam pengisian data. Kejari meminta seluruh desa di Cikarang Barat menyelesaikan input data maksimal 3 hari setelah Monev

“Kami harap Kepala Desa mendukung operatornya agar data segera terisi. Jangan sampai harus dipanggil ke Kejari karena keterlambatan,” imbuhnya.  

Jodi Prtama salah satu Peserta Monitoring dan Evaluasi (Monev) Aplikasi Jaksa Jaga Desa, Kelurahan Telaga Asih menyambut baik inisiatif Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi. Salah satu perwakilan menyatakan: “Menurut saya, aplikasi ini sangat bagus karena membuat anggaran desa dan kelurahan lebih transparan. Kita bisa memantau ke mana saja dana tersebut mengalir,”ujarnya.  

Meski pengisian data dinilai lancar dalam pertemuan pertama ini, peserta mengakui adanya tantangan: Fitur aplikasi lebih berfokus pada desa”, sehingga kelurahan perlu menyesuaikan.  

Harapan ke depan: Transparansi semakin ditingkatkan agar tidak ada lagi kecurigaan masyarakat terhadap penggunaan anggaran. “Aplikasi ini sangat baik untuk kelancaran pemerintahan Kabupaten Bekasi. Semoga semakin terbuka dan akuntabel,” tambahnya.  

Kegiatan ditutup dengan pelatihan teknis pengisian aplikasi oleh tim Kejari. Diharapkan, dengan pendampingan ini, seluruh desa di Cikarang Barat dapat memanfaatkan aplikasi secara optimal.  

Abrul

Tinggalkan Balasan