

Bekasi deltanews.co.id Penyaluran operasi pasar bersubsidi di Kantor Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat diwarnai kericuhan, lantaran banyak warga yang sudah datang namun harus kecewa karena tidak kebagian mendapatkan paket sembako murah bersubsidi tersebut.
Bahkan, nyaris terjadi adu jotos antara warga yang belum mendapatkan kupon dengan warga yang telah mendapatkan kupon pasar murah bersubsidi tersebut, beruntung anggota kepolisian yang ada di lokasi berhasil melerainya hingga tidak terjadi keributan.Salah satu warga yang sudah sejak pagi ikut mengantre, justru harus kecewa karena sudah tidak bisa mendapatkan paket sembako murah yang diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, beberapa oknum pegawai kecamatan diduga memborong paket sembako murah tersebut untuk kepentingan pribadi, sehingga menimbulkan kemarahan warga yang tidak bisa mendapatkan paket sembako.”Ditinggal jemput anak sekolah balik lagi ke sini belum dapat juga, ada kuponnya satu aja gak dapat malah orang dikasih 5, ada yang 3, ada yang 2 gitu coba, udah antre gak dapat juga, harapannya lebih baik lagi lah, jangan kaya gini,” ujar Ira (56) warga yang kecewa tidak bisa mendapatkan paket sembako murah yang sangat diharapkannya, Kamis (20/3/2025).
Ira mengungkapkan, operasi pasar bersubsidi yang disalurkan oleh Kantor Pos Cikarang itu dianggap tidak tepat sasaran. Pasalnya, warga yang kurang mampu seperti dirinya justru tidak bisa menikmati program pemerintah tersebut.”Saya belum dapat kupon, malah gak ada informasi saya tau dari teman, ya berharap bangat pak sangat membantu, kaya saya orang gak punya gaji pak, udah gak kerja 6 tahun, sementara harga di pasaran cukup tinggi pak, sini mah mendingan pak,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Triningsih (58) warga yang rela mengantre lebih dari 3 jam demi mendapatkan paket sembako murah, menurutnya rela ikut antrean demi bisa mendapatkan paket sembako murah bersubsidi itu untuk meringankan beban belanja kebutuhan bahan pokok yang saat ini harga dipasaran sudah cukup tinggi.”Ya gimana ya pak ya, demi sembako yang murah, udah mahal pak di pasar, yang mahal ya semuanya paling yang paling miring ya minyak kita kalau yang lain kan harganya tinggi, beras juga mahal,” kata Triningsih kepada awak media “Alhamdulillah ini bisa membantu rakyat, kalau minta mah bisa ada tiap bulan atau dua bulan sekali kalau ini kan ada dibulan ramadhan aja,” ungkapnya.
Sementara itu, Humas Kantor Pos Cikarang Krisna menjelaskan, pihaknya menyalurkan paket sembako murah dari program Pemprov Jawa Barat itu sebanyak 2.435 paket dengan harga Rp 72.000 perpaketnya, berisi bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula dan tepung.”Operasi pasar bersubsidi itu dari Pemerintah Provinsi artinya untuk mengintervensi harga di pasar sebetulnya, jadi harganya itu sebesar Rp 72.000 kemudian isinya itu satu paket beras, kemudian ada dua liter minyak goreng kemudian ada tepung dan gula, adapun alokasi untuk kecamatan Cikarang Barat ini sebesar 2.435 paket,” jelas Krisna.
Terkait banyaknya kekecewaan warga yang tidak bisa mendapatkan kupon, Krisna menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa setempat dalam penyaluran alokasi yang sudah ada.
“Prinsipnya kita sudah koordinasi dengan pihak kecamatan, dan desa kita sudah sampaikan untuk alokasinya jumlah sekian, artinya kan diharapkan masyarakat datang lebih pagi,” tutup Krisna.Warga berharap, pemerintah bisa memperbaiki sistem penyaluran program operasi pasar bersubsidi tersebut, sehingga tidak lagi terjadi kekisruhan dalam proses penyalurannya.
Penulis : Madrawi