CIBE’ET BUTUH PERHATIAN PEMERINTAH
Citarum merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Provinsi Jawa Barat. Citarum memiliki bantaran sungai dan tanggul dan bermuaranya ke laut Muaragembong.
Cibe’et merupakan sungai yang bermura ke Citarum. Cibe’et adalah sungai alam yang tidak memiliki bantaran sungai maupun tanggul dan memiliki dua anak sungai yaitu Cigentis berhulu di Cianjur dan Cipamingkis berhulu di Bogor.
Banjir yang melanda kabupaten bekasi pada Februari 2021 merupakan banjir terbesar dari banjir yang pernah terjadi sebelumnya. Selain banjir karena meluapnya air Cibe’et juga jebolnya tanggul Citarum yang tidak mempu menahan tekanan dan besarnya volume air Cibe’et yang mengalir ke Citarum.
Jebolnya tanggul Citarum membuat beberapa desa di wilayah kecamatan Pebayuran terendam banjir termasuk pemukiman penduduk dan persawahan. Namun, banjir yang tidak kalah dahsatnya adalah banjir meluapnya air Cibe’et yang mengakibatkan moda transportasi darat terputus dikarenakan akses jalan negara dan jalur KA Jakarta – Jawa tidak bisa dilalui. Selain memutus moda transportasi darat juga merendam beberapa wilayah kecamatan seperti Cikarang Pusat, Cikarang Timur dan Kedung Waringin.
Pasirtanjung, Cipayung dan Labansari adalah desa di Kabupaten Bekasi yang paling awal terendam banjir meluapnya Cibe’et yang memang wilayahnya berdekatan/berhimpitan dengan sungai (DAS) Cibe’et. Selain merendam ketiga desa tersebut juga mengakibatakan jebolnya tanggul irigasi yang membuat wilayah terdampak banjir semakin meluas ke Hegarmanah, Jatibaru, Tanjungbaru, Karangsambung, Bojongsari, Waringinjaya, dan wilayah lain yang memang letaknya berada dihilir sungai Cibe’et.
Dengan terjadinya bencana banjir 2021, Pemerintah pusat dan daerah sepatutnya segera melakukan mitigasi bencana untuk di wilayah kabupaten bekasi, memetakan permasalahan banjir baik yang menjadi sumber banjir maupun titik rawan banjir.
Berdasar hasil monitoring, bencana banjir meluapnya air Cibe’et dikarenakan sungai Cibe’et tidak mampu menampung volume air yang berasal dari Cigentis dan Cipamingkis yang hulunya di Cianjur, Puncak dan Bogor mengalami curah hujan tinggi. Ada 3 (tiga) titik rawan luapan air Cibe’et di wilayah kabupaten bekasi, meliputi Pasirtanjung, Cipayung dan Labansari yang memang ketiga desa itu berada paling dekat dengan Cibe’et.
Meluapnya air Cibeāet pada tanggal 20 dan 21 Februari 2021 (Menjadi Bencana Banjir Kabupaten Bekasi). Hal itu, fakta bahwa luapan air Cibe’et menimbulkan bencana banjir yang berdampak bagi kelangsungan hidup dan perekonomian negara/daerah.
Agar bencana banjir tidak terulang dimasa mendatang. Pemerintah harus segera mengambil langkah solutif, salah satunya dengan membangun bendungan Cibe’et, normalisasi sungai dan membangunkan turap di beberapa titik rawan banjir/longsor disepanjang sungai di wilayah Pasirtanjung, Cipayung dan Labansari.
Oleh: Gunawan, Ketua Umum LSM SNIPER INDONESIA.