Deltanews.co.id
Sungguh miris nasib yang dialami oleh AG warga kampung tambun rt 05 rw 01 kelurahan Kertasari, Pebayuran, Bekasi dikala sedang memulai usaha dengan berjualan beras untuk memperbaiki perekonomian keluarganya, malah dijadikan ajang bisnis oleh oknum lurah kertasari.
AG menuturkan, bahwa pada pagi hari tanggal (16/09/2020) dirinya di datangi oleh Lurah kertasari dan beberapa pegawai kelurahan untuk di panggil menghadap Lurah di kelurahan kertasari.
Namun sesampainya di kelurahan AG di duga diintimidasi oleh Oknum lurah dan beberapa pegawai desa yang lain mengenai usaha, karena ada issu yang beredar bahwa AG bekerja sama dengan Bulog.
Dengan gelagat layaknya seorang preman pasar, Oknum Lurah tersebut (Yuyun) malah meminta uang kepada AG dengan alasan meminta jatah, AG pun memberikan uang sebesar Rp. 2.000.000 namun setelah memberikan uang tersebut oknum lurah Kertasari meminta uang kembali sebesar Rp.2.000.000 dan total uang yang dikutip sebesar Rp.4.000.000 dan meminta kebijakan setiap kali pengiriman beras meminta jatah kembali, Tutur AG
Ujang sukrila salah seorang kasi yang d konfirmasi melalui seluler deltanews.co.id mengundang ke kantor kelurahan dan mengatakan lurah ada namun saat deltanews.co.id tiba Tiba yuyun lurah kertasari sudah tidak ada di tempat , narasumber mengatakan sebelum bergegas pergi yuyun telepon dulu AG pengusaha beras tentang wartawan tau dari mana tentang duit Rp 4000.000 yang di kutip dari AG tersebut.
Mendengar hal tersebut tokoh masyarakat kabupaten Bekasi, Haetami mengatakan dengan geram, itu Lurah apa preman yang setiap kali warganya memiliki usaha dimintai upeti demi kepentingan pribadi dan untuk memperkaya diri. Tegas Haetami
Penulis : Ayub Dhea