Bekasi, Deltnews.co.id – Hampir 10 tahun mengelola kegiatan Ekonomi Kerakyatan dan perempuan di Kabupaten Bekasi, baik karena perannya sebagai Ketua Alisa Khadijah ICMI Kabupaten Bekasi, maupun sebagai salah seorang fungsionaris DPP Alisa Khadijah ICMI Pusat, Sri Sugiarti, S.Ip, yang akrab di sapa Bunda Sugih, melihat masih tingginya angka kesejangan ekonomi di masyarakat. Sebagai daerah industri, sejatinya warga Kabupaten Bekasi dapat menikmati limpahan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi itu, namun yang terjadi sebaliknya, pemilik modal tetap semakin menikmati limpahan ekonomi, sementara rakyat semakin tertekan oleh harga dan biaya hidup yang terus menjulang tinggi.

Disparitas ini sepertinya sulit untuk dikekang, sebab liberalisasi dan kapitalisasi yang tidak lagi mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan telah semakin mendalam menelan korban kemiskinan di tengah-tengah masyarakat. Keterlibatannya  dalam berbagai event kegiatan ekonomi kerakyatan, dengan leading sektornya Alisa Khadijah ICMI, dengan gerakan fokus kepada peningkatan skil dan keterampilan perempuan dan masyarakat ekonomi lemah serta pembinaan kehidupan keluarga (rumah tangga) yang stabil dan kokoh, tetap dalam prakteknya mengalami hambatan-hambatan, baik itu permodalan dan pemasaran maupun sistem pasar modern yang meminggirkan produk asli masyarakat. Sekalipun, berbagai kegiatan sering dilakukan dengan Pemkab Bekasi, diakui memang masih belum cukup kuat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Atas dasar permasalahan tersebut, sebagai salah seorang Caleg DPRD Jawa Barat Dapil IX wilayah Kabupaten Bekasi dari Partai Hanura, mencoba menggagas visi sebagai calon legislatif dengan ‘Mewujudkan Rumah Tangga Produktif, Sejahtera dan Agamis’. Untuk mewujudkan visi itu, maka dua misi yang diemban yaitu : 1) meningkatkan kreatifitas dan keterampilan perempuan dan rumah tangga serta, 2) mendorong pemerintah untuk lebih aktif dan proaktif dalam mendampingi masyarakat.

Dengan menjadikan Rumah Tangga sebagai isu utama, gagasan ini hendak menegaskan tentang arti penting peran Rumah Tangga dan kaum perempuan dalam sistem sosial modern dewasa ini di Kabupaten Bekasi. Karena, jika ketahanan rumah tangga dan perempuan tidak terjaga dengan baik, maka dampak negatif yang akan terjadi sangat besar terhadap tatanan sosial masyarakat, seperti tingginya angka pengangguran, pelacuran, penggunaan narkoba, perceraian, kekerasan terhadap anak, kriminalitas dan sebagainya

Visi ‘Mewujudkan Rumah Tangga Produktif, Sejahtera dan Agamis, mesti di dukung dengan kebijakan pemerintah Provinsi bersinergi dengan pemerintahan Kabupaten Bekasi. Apabila warga Kabupaten Bekasi setuju dan sealur dengan visi ini, tentu ketika menjadi anggota DPRD Jawa Barat perannya akan mendorong pemerintah Pusat, Provinsi dan maupun Kabupaten untuk memperbesar anggaran program UMKM dan kegiatan-kegiatan keagamaan sehingga kebutuhan ekonomi dan spiritual masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.

Di samping itu, lokalitas pertumbuhan ekonomi melalui Program One Village One Product yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, khususnya di Kabupaten Bekasi akan bersinergi melalui himbauan dan desakkan anggota DPRDnya yang juga konsen terhadap progam tersebut. Semakin sedikitnya peluang lapangan kerja, rendahnya kreatifitas masyarakat serta terbatasnya dana yang disediakan oleh Pemkab Bekasi.

Tentu hal ini akan semakin membatasi ruang gerak Rumah Tangga untuk menjadi pelaku ekonomi yang kreatif dan produktif. Padahal, jika program-program seperti ; 1). Pengelolaan sampah lingkungan menjadi bahan kerajinan (handycraft), 2). Menggerakan kegiatan Belanja di Warung Kampung, 3). Menggerakan Ekonomi Masyarakat Aktif Sejahtera (EMAS) di setiap Desa oleh BUMDes, 4). Menjadikan Masjid sebagai Pusat Ekonomi Kreatif Umat, dan, 5) Desa/Kelurahan Sayang Ibu Anak, maka pertumbuhan ekonomi masyarakat di tingkat Rumah Tangga akan semakin tinggi dan perempuanpun akan semakin kreatif, setidaknya dapat mengurangi angka kemiskinan dan kerawanan sosial di tengah-tengah masyarakat, di samping yang tidak kalah pentingnya bahwa kehidupan keagamaan akan semakin marak.

“Atas gagasan inilah, di samping keinginan untuk membantu warga di setiap Desa dan Kelurahan, saya kemudian memilih untuk ikut berkompetisi dalam Pemilihan Legislatif tahun 2019 melalui Partai Hanura. Saya tentu tidak dapat memaksa masyarakat untuk sepakat atau setuju dengan apa yang saya inginkan ini. Karena, bagi saya, apa yang saya sampaikan ini merupakan denyut keluh kesah masyarakat selama ini yang saya akomodir dalam setiap kegiatan yang dilakukan, baik secara individu maupun melalui kegiatan Alisa Khadijah ICMI di Kabupten Bekasi. Jika, masyarakat menemukan dalam gagasan saya ini merupakan fakta nyata, maka tentu Insya Allah saya akan mewakafkan diri saya menjadi lokomotif penarik masyarakat keluar dari permasalahan ini. Dan semoga Allah SWT, menyatukan harapan masyarakat dengan perjuangan saya ini,” tegasnya.

Penulis : Lilis

 

 

Tinggalkan Balasan