Metro,deltanews.co.id – Komisi II DPRD Metro berharap penerimaan peserta didik baru (PPDB) sistem online tidak terkendala sistem seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Masalah-masalah yang sering dihadapi saat daftar online, itu terkait sistem. Seperti lambat atau tidak bisa masuk. Begitu juga orang tua siswa yang belum paham itu gimana,” ujar Tondi Nasution, Ketua Komisi II, Jumat (6/7/18).
Ia meminta, permasalahan tersebut tidak lagi terjadi atau bisa diminimalisir. Kalau memang server yang bermasalah, Dinas Pendidikan harusnya sudah melakukan pembenahan sebelum pendaftaran dimulai.
“Itu kalau enggak salah mulai tanggal 7 kan. Kita harap tidak ada lagi yang merasa kesusahan login atau mengakses PPDB online ya. Harusnya sudah lebih dan semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya,” bebernya.
Lanjutnya, Komisi II DPRD Metro juga mendukung penerapan zonasi pada penerimaan siswa baru untuk meratakan kualitas sekolah di Bumi Sai Wawai. Sehingga tidak ada lagi predikat sekolah unggulan.
“Kalau untuk pemerataan bagus. Karena di Kota Metro ini masih ada SMP yang muridnya sedikit. Tapi, kebijakan ini harus juga didukung untuk pemerataan guru. Agar semua sekolah tidak kekurangan tenaga pengajar,” ungkapnya.
Sehingga tujuan pemerataan seimbang. Dan cita-cita mewujudkan semua sekolah di Metro favorit bisa tercapai. “Jangan sampai guru olahraga mengajar bahasa dan guru bahasa ngajar matematika, jelas itu tidak berkompeten,” ungkapnya.
Jika pemerataan tenaga pendidik tidak bisa dilakukan, maka akan sulit mewujudkan kemampuan siswa merata. Karena pola dan materi yang diberikan seadanya. “Jadi harus seimbang,” tuntasnya.
Ditempat yang berbeda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro Ria Andari menjelaskan, PPDB tingkat SD sudah dimulai sejak tanggal 5 hingga 9 Juli 2018. Namun masih menggunakan sistem manual atau daftar ke sekolah.
Sedangkan tingkat SMP dibuka mulai 7 Juli hingga 12 Juli 2018 melalui sistem online. Dimana para pendaftar mengakses situs disdik.metro.go.id. Selanjutnya memilih PPDB dan mengikuti instruksi.
Ia menambahkan, mulai tahun ini pihaknya menerapkan sistem zonasi. Dimana mengatur berdasarkan jarak antara satuan pendidikan dengan tempat tinggal calon peserta didik, untuk menghindari pendaftaran hanya terpusat pada SD dan SMP favorit.
“Untuk pemerataan. Jadi bukan hanya SD dan SMP favorit saja yang ramai pendaftar, tetapi semua sekolah,” jelas Ria saat rakor bulanan di Aula Pemkot Metro.
Kendati demikian, tambah Ria, jika orang tua peserta didik ingin mendaftarkan anaknya ke sekolah yang diinginkan, maka harus menggunakan sistem prestasi.
Penulis : vik