Bekasi, Deltanews.co.id – Hilir mudiknya dump truk pengangkut tanah di Kecamatan Cibitung yang dilakukan pengembang perumahan maupun pekerjaan  tol Cibitung-Cilincing dikeluhkan dan membuat resah warga yang melintasi jalan Bosih Raya.  Pasalnya,  kegiatan yang dilakukan tidak mengenal waktu jam padat sehingga membuat macet dan berdampak pada debu yang bertebaran.

Mardali salah satu warga di Kelurahan Wanasari mengatakan, dirinya sebagai warga meminta kepada pihak yang terkait untuk melakukan langkah agar masyarakat tidak dirugikan oleh pekerjaan yang dilakukan pengembang perumahan maupun pekerjaan yang dilakukan Pemerintah Pusat untuk membuat jalan tol Cibitung-Cilincing.

“Pada dasarnya kita sebagai warga ga menghalangi pembangunan yang ada di wilayah kita. tapi apakah harus hak-hak kita sebagai pengguna jalan terganggu?,” tuturnya, (19/7).

Hal senada juga diungkapkan Anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kecamatan Cibitung, Yusuf dirinya merasa kegiatan yang dilakukan pengembang perumahan serta PT. Waskita dalam melaksanakan pengangkutan tanah seyogyanya memahami kondisi jalan dan melaksanakan antisipasi seperti pada saat jam sibuk jangan dilakukan pengangkutan, dilakukan penyiraman jalan agar tidak berdebu,  tanah yang berceceran dibersihkan sehingga tidak merugikan pengguna jalan dan yang tinggal disekitar jalan karena banyak toko-toko disepanjang jalan bosih raya.

“Kami meminta pihak desa,  kecamatan mengambil sikap karena tanah banyak yang berserakan di jalan cibeel- kertamukti. belom lagi jam oprasional mobil yang menurutnya perlu di evaluasi lagi tuh, biar aktifitas warga tidak terganggu,” katanya.

Terpisah,  Kades Wanajaya, Suhanda Darmawan ketika dikonfirmasi media mengatakan, dirinya mendapatkan keluhan  warganya dengan kemacetan dan jalanan yang berdebu oleh karena itu pihaknya langsung melaporkan ke Kecamatan untuk dilakukan langkah lanjutan.

“Bener itu sangat berdampak, jalan menjadi macet dan berdebu, harusnya kegiatan dilakukan malam hari, sebab kalau siang khawatir anak-anak yang pada berangkat dan pulang sekolah juga terjadi celaka dan ini sudah kami laporkan ke Pa Camat,” keluh kades Wanajaya saat di temui di kantor Desa.

Sementara itu, Camat Cibitung H. Hasan Basri menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan langkah dengan melayangkan surat kepada PT. Waskita selaku pemenang tender atas pembangunan jalan Tol Cibitung – Cilincing dan Pengembang perumahan yang sedang mengerjakan pengurugan di wilayah Cibitung tersebut.

“Kami mendapatkan laporan maupun keluhan warga Wanasari dan Wanajaya sama laporan Kades dan Lurah. Dan sudah Saya layangkan surat kepada pihak PT.Waskita dan Pengembang perumahan yang melakukan pekerjaan pengurugan,” ucapnya saat ditemui di kantor Kecamatan.

Dirinya menjelaskan, Dalam suratnya Ia meminta kepada PT.Waskita dan Pengembang perumahan dapat melihat keadaan situasi dan kondisi keadaan jalan dan waktu yang tepat dalam melakukan kegiatan pengangkutan tanah. Serta juga memikirkan dampak dari kegiatan tersebut.

Harapannya aktifitas melihat situasi dan kondisi jalan lenggang dan sepi, misalnya pada malam hari di saat warga sudah tidak melakukan kegiatan. Tapi dari pihak PT. Waskita hingga hari ini masih terus aktivitas seperti biasa.

“Kami harap, pihak-pihak yang sedang melakukan pengurugan, agar melihat situasi keadaan arus lalulintas di jl. Bosih ini, artinya aktifitas truk agar dilakukan pada saat jam yang tidak sibuk sekitar jam 9:00 sampai 14:00 saja, Trus malem jam 21:00 hingga 5:00 saat warga tidak banyak melakukan aktifitas, dan kondisi jalan pun lenggang dan sepi. tapi sampe sekarang belum ada jawaban,” pungkasnya.

Penulis : Lilis

Tinggalkan Balasan