Bekasi, Deltanews.co.id – Prajurit, PNS dan Ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Korem 051/ PD Jaya serta warga di lingkungan Korem 051/Wijayakarta menghadiri peringatan peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW tahun 1439 H / 2018 M, di Masjid Al. Fatah Makorem 051/Wijayakarta, Jl. Niaga Raya Kav 1 Jababeka Cikarang baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
“Kegiatan peringatan peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Peringatan Isra Miraj tahun 1439 H / 2018 M, dengan tema Isra’ Mi’raj kali ini, ‘Jadikan Hikmah Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1439 H/2018 M Sebagai Sarana Pemantapan Iman dan Takwa Prajurit dan PNS TNI-AD yang Berjiwa Kesatria, Militer, Loyal, Modern dan Manunggal dengan Rakyat,” kata Kasilog Rem 051/Wijayakarta Letkol Czi Edi Martadinata, (14/5).
Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW, dalam Isra’ dari Masjidil Al-Haram ke Masjidil Al-Aqsa dan Mi’raj ke Sidrotul Muntaha langit tingkat ke tujuh, merupakan salah satu mukjizat terbesar dari Allah SWT. Perjalanan semalam yang melibatkan tubuh (jasad) dan ruh diwaktu Beliau dalam keadaan terjaga bukan di saat tidur, adalah ujian bagi keimanan dan ketaqwaan umat Muslim dan hanya dapat diterima oleh keyakinan, bukan dengan akal semata.
Menurutnya, berlandaskan keyakinan kuat, peristiwa itu kembali menegaskan atas kuasa Allah SWT bahwa, tidak ada yang tidak mungkin, kalau Allah SWT sudah menghendaki terjadi, maka terjadilah.
Dikatakanya, karena itu kita semua dapat mengambil hikmah momentum peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini sebagai sarana introspeksi, guna meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dalam rangka mendukung tugas dan pengabdian kepada bangsa dan negara.
“Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Ust. KH. Nurali, S.Ag., S.H.I., atas perkenannya memberikan taushiah pada peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Makorem 051/Wijayakarta kali ini,” ucapnya.
Ustad KH. Nurali, S.Ag., S.H.I., menyampaikan makna Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad Rasulullah SAW dalam menghadap Allah SWT untuk menerima perintah melaksanakan sholat lima waktu, sebagai benteng utama yang membimbing manusia menuju kemuliaan serta menghindarkan diri dari perbuatan keji dan munkar, untuk mencapai kecintaan dan keberkahan Allah SWT semata.
Penulis : Lilis