Bekasi, Deltanews.co.id – Ketertiban pengguna jalan tentunya sangat menarik dipandang mata jika itu benar-benar direalisasikan. Kedisiplinan tiap-tiap individu ataupun kelompok harus tertanam dengan baik. Namun hingga saat ini, angkutan umum yang ada di Kabupaten Bekasi masih belum tertata dengan tertib.

“Kami meminta kepada Dinas Perhubungan untuk segera menata kembali angkutan umum supaya tidak sembarangan parkir atau ngetemnya,” Kata Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bekasi, Kardin, (4/10).

Menurut Kardin, banyaknya angkutan umum yang sembarangan berhenti di bahu jalan banyak menimbulkan permasalahan, baik kemacetan dan juga dampak lainnya yang ditimbulkan.

“Ya seperti angkutan-angkutan kota maupun minibus lainnya itu kan banyak banget yang pada parkir ditepi jalan ya, seperti di area lampu merah SGC, terus elf di depan terminal Kalijaya kan jadi bikin macet, juga keliatan semrawut,” ucapnya.

Pihaknya berharap agar pengaturan lalu lintas ini dapat berjalan dengan baik. Tiap-tiap angkutan parkir atau ngetem di terminal tentunya akan rapih dan nyaman bagi semua pihak pengguna jalan.

Selain itu juga dirinya meminta agar Dinas perhubungan berkoordinasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Bekasi perihal lintas trayek angkutan dan peremajaan armada yang beroperasi di Kabupaten Bekasi, khususnya angkutan kota.

“Ya Dinas Perhubungan harus bisa merealisasikan seluruh program menjadi lebih baik, kan juga harus perhatikan bagi angkutan yang udah tidak layak pakai atau ada jenis angkutan baru yang lebih baik kan bagus bisa mengurangi kemacetan,” ujarnya.

Dikatakan Kardin, mode angkutan umum harusnya menjadi prioritas masyarakat terkait kenyamanan dan efisiensi waktu perjalanan. Namun hal ini belum dapat dilakukan di Kabupaten Bekasi yang mayoritas masih menggunakan transportasi pribadi.

“Organda kan satu satunya wadah organisasi pengusaha angkutan bermotor di jalan yang mempunyai peran penting dalam menunjang kelancaran roda perekonomian bangsa. Jadi ya organda bersama Dinas Perhubungan harus seiring menata,” terangnya.

Ketidaktertiban ini juga tentu mengambil hak pengguna jalan yang seharusnya menggunakan trotoar sebagai tempat perjalanan, namun jika para supir angkutan mengetem disembarang bahu jalan, para pejalan kaki juga mengalami ketidaknyamanan.

Sebagai organisasi yang Professional dan Independen, Lanjut Kardin, mampu mewujudkan transformasi bidang usaha angkutan transportasi darat guna meningkatkan usaha para anggota serta mendukung peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

“Kita bisa ketahui bahwa geografis Kabupaten Bekasi sangatlah luas ya, Cabangbungin, Muaragembong, kalau mode transportasi umumnya murah dan nyaman untuk ke kota kan itu menambah roda perekonomian juga,” tandasnya.

Dirinya sangat berharap hal ini dapat dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan Organda seiring pembangunan infrastuktur yang telah berjalan dengan baik di Kabupaten Bekasi.

Tinggalkan Balasan